Senin, 24 Oktober 2011

LAPORAN PERBAIKAN PKP UT


BAB I


PENDAHULUAN





a.      Latar Belakang


Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar sangat penting dan berarti, karena pembelajaran ini membentuk kepribadian anak sehingga diharapkan anak didik dapat leih menghargai bangsa dan negara Republik Indonesia. Selain itu pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mempunyai peran yang amat penting dalam menggariskan komitmen untuk melakukan proses pembangunan karakter bangsa, dan bertujuan mengembangkan potensi individu siswa sehingga memiliki wawasan positif  dan ketrampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggungjawab dalam berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.


1
 
Namun selama ini penulis melihat tingkat penguasaan siswa terhadap materi PKn sangat rendah. Hal ini dapat penulis lihat dari hasil nilai yang diperoleh siswa pada waktu siswa mengerjakan soal pada saat akhir pembelajaran yang telah penulis laksanakan. Dari pembelajaran PKn materi  ”Mengambil Keputusan Bersama” banyak siswa yang kesulitan dalam menjawab soal-soal yang diberikan guru. Dari 24 siswa kelas V (lima), yang mendapat nilai > 70 hanya 1 orang  atau 4,1 % dari keseluruhan jumlah siswa. Sementara itu KKM untuk mata pelajaran PKn di SDN 019 Pasir Belengkong ditetapkan 75.


Rendahnya penguasaan materi pembelajaran PKn materi  ”Mengambil Keputusan Bersama” ini diduga karena kurang tepatnya metode dan alat peraga yang ditetapkan guru. Dalam pembelajaran yang dilaksanakan guru belum memanfaatkan metode dan alat peraga yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan.


Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran PKn materi  ”Mengambil Keputusan Bersama”, maka dilaksanakan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan diharapkan melalui PTK ini mampu meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran tersebut, sehingga membantu siswa dakam mencapai ketuntasan dalam materi yang diberikan. Disamping itu perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan kode mata kuliah  PDGK 4501 pda program S1 PGSD.


Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang saat merencanakan kegiatan perbaikan serta selama pelaksanaan perbaikan, observasi dan perbaikan pembelajaran yang dilakukan dua siklus PTK untuk pembelajaran PKn. Dalam laporan ini memuat pendahuluan, kajian pustaka, pelaksanaan perbaikan, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran.


   1.   Identifikasi Masalah


Berdasarkan hal tersebut peneliti meminta bantuan supervisor dan teman sejawat untuk mengidentifikasi masalah dari pembelajaran yang telah peneliti laksanakan. Dari hasil diskusi dengan supervisor dan teman sejawat terungkap beberapa masalah yang terjadi ddalam pembelajaran, yaitu :


                   a.            Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi  Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).


                  b.            Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru.


                   c.            Siswa tidak mampu menyelesaikan soal yang diberikan guru.


Berdasarkan hal tersebut diatas penulis sebagai guru berkewajiban untuk mencari penyelesaian masalah sedini mungkin agar hasil belajar yang diperoleh siswa lebih meningkat.


      2.      Analisis Masalah


Berdasarkan uraian masalah yang telah peneliti kemukakan diatas dan melalui diskusi dengan supervisor dapat ditentukan beberapa faktor penyebab siswa kurang memahami ,ateri PKn yang telah diajarkan adalah sebagai berikut :


                   a.      Guru kurang variatif metode dalam menggunakan metode pembelajaran.


                  b.      Guru tidak menggunakan alat peraga.


                   c.      Kurangnya latihan-latihan yang diberikan oleh guru.


                  d.      Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disajikan.





b.   Rumusan Masalah


Berdasarkan paparan pada latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah, ”Apakah upaya penyajian materi mengambil keputusan bersama pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui strategi penggunaan metode ceramah  bervariatif dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas V di SDN 019 Pasir Belengkong tahun pembelajaran 2009/2010 ?”





c.   Tujuan Perbaikan


Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan suatu model perbaikan pembelajaran, agar hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai dengan hasil yang diharapkan. Dan secara rinci bertujuan :


a.       Untuk meningkatkan ketuntasan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan ( PKn ) di SDN 019 Pasir Belengkong pada kelas V ( lima ) khususnya materi ” Mengambil Keputusan Bersama ”.


b.      Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan metode ceramah bervariatif


c.       Untuk memperbaiki cara mengajar guru.


d.         Manfaat Perbaikan


Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran ini sangat besar sekali keuntungan bagi guru, sekolah, dan pendidikan secara umum, agar masalah siswa dan kejadian di dalam kelas dapat diatasi dengan baik dan tidak di lepaskan begitu saja.


Manfaatnya adalah sebagai berikut :


a.       Bagi guru


Manfaat bagi guru adalah kesalahan dalam pembelajaran yang telah dilakukan dapat cepat diatasi dan pada akhirnya guru dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru yang dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya akan dapat berkembang secara profesional dan lebih percaya diri.


b.      Bagi Siswa


Manfaat bagi siswa, mereka akan lebih kritis dan akan mendapat prestasi belajar yang memuaskan sesuai dengan kompetensi dasar yang ditetapkan, serta mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan.


c.       Bagi sekolah


Manfaat bagi sekolah adalah sekolah akan dapat berkembang pesar dengan adanya guru yang mempunyai inovasi – inovasi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang dikelolanya.





























BAB II


KAJIAN PUSTAKA





Tidak semua hasil belajar yang diharapkan guru sesuai dengan keinginan. Guru harus memandang hasil belajar terhadap siswa adalah mengevaluasi dirinya dalam melaksanakan tugas mengelola pembelajaran. Kegagalan siswa merupakan tanggung jawab guru untuk memperbaiki dan bukan sebaliknya tanpa rasa sesal atau prihatin bahkan cenderung melimpahkan kesalahan kepada siswa, maka dari itu guru perlu belajar memecahkan masalah tersebut melalui penelitian tindakan kelas ( Hopkins,1993 ) agar guru menjadi profesional maka perlu melakukan Penelitian Tindakan Kelas.


Belajar itu merupakan proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap nilai – nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi.


Ahli pendidikan modern merumuskan perbuatan belajar lebih luas dibanding pendapat tradisional yang hanya menekankan pada sejumlah pengetahuan. Dikatakan oleh kelompok modern tentang belajar adalah : suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara – cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbullah pengertian baru, timbul dan berkembangnya sifat – sifat sosial, susila dan emosional. ( A. Ahmadi, 1991 : 14 – 15 ).


Selanjutnya dalam kamus paedagogik dikatakan bahwa belajar adalah berusaha memiliki pengetahuan dan kecapakan. Seseorang telah mempelajari sesuatu terbukti dengan perbuatannya. Ia baru dapat melakukan sesuatu hanya dari hasil proses belajar sebelumnya. Tetapi harus diingat juga bahwa belajar mempunyai hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu suatu masa dimana suatu fungsi mau dengan pesat untuk dikembangkan.


Dari beberapa definisi diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa relajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia, maka tidaklah dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar, apabila setelah belajar tidak terjadi adanya perubahan yang berencana dan bertujuan dalam diri tersebut. Kita belajar dengan suatu tujuan yang lebih dahulu diterapkan.


Sejak awal perkembangan ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia, banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar efektif. Para pakar di bidang pendidikan dan psikologi mencoba mengidentifikasikan faktor – faktror yang memepengaruhi hasil belajar tersebut. Dengan diketahuinya faktor – faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberikan intervensi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang akan diperoleh.


Secara garis besar faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis yang bersumber dari dalam manusia yang belajar ( internal ) dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar ( eksternal ). ( Suharsimi Arikunto, 1980 : 20-26 )


Lebih lanjut dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto bahwa :


1.      Faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor biologis dan psikologis. Yang dapat dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain usia, kematangan, sedangkan yang dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi , minat dan kebiasaan belajar.


2.      Faktor yang bersumber dari diri manusia yang belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua pula yaitu faktor manusia ( human ) dan faktor non manusia seperti alam benda, hewan dan lingkungan fisik.


Ada hal lain yang merupakan gabungan dari faktro internal sekaligus faktor eksternal. Misalnya saja ” kelelahan ”. Perasaan lelah jasmani biasanya mempengaruhi rohani, demikian juga sebaliknya. Dengan pembatasan lingkup belajar yang terjadi serta berlangsung di sekolah, maka faktor – faktor internal yang ada pada diri siswa dapat diidentifikasikan dengan lebih tepat karena sudah diketahui ciri – ciri perkembangan anak pada usia tertentu. Untuk faktor – faktor eksternal pun sudah dapat diidentifikasikan karena lingkungan sekolah sudah didesain menurut aturan yang telah ditentukan.


Disamping faktor – faktor tersebut diatas ada subyek yang sangat bertanggung jawab menentukan kualitas pembelajaran. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa berasal dari dalam diri siswa sendiri dan dari luar dirinya. Guru dipandang dari segi siswa, merupakan faktor khusus dan perlu mendapatkan sorotan khusus pula.


Waktu mengetahui hasil belajar atau prestasi relajar siswa diperlukan informasi yang didukung oleh data yang obyektif dan memadai tentang indikator – indikator perubahan perilaku dan pribadi peserta didik. Dengan demikian teranglah sejauh mana kecermatan evaluasi atas taraf keberhasilan proses belajar mengajar itu akan banyak tergantung pada tingkat ketepatan, kepercayaan, keobyektifan, dan kepresentatifan  informasi yang didukung oleh data yang diperoleh.


Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar karena dengan evaluasi dapat ditentukan tingkat prestasi ( keberhasilan ) suatu program, sekaligus juga diukur hasil- hasil yang dicapai oleh suatu program.


Dengan evaluasi itulah dapat diketahui hasil belajar mengajar seperti :


                   a.      Hasil belajar secara komperhensif yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.


                  b.      Tindakan selanjutnya dimana segi – segi yang sudah dapat dicapai lebih ditingkatkan lagi dan segi yang dapat merugikan sebanyak mungkin dihindari.


                   c.      Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar.


                  d.      Mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan belajar.


Dalam mengevaluasi tujuan yang hendak dicapai perlu diperhatikan aspek – aspek sebagai berikut :


 a.      Hasil belajar yang merupakan pengetahuan dan pengertian


b.      Hasil belajar dalam bentuk sikap dan kelakuan


 c.      Hasil belajar dalam bentuk kemampuan untuk diamalkan


d.      Hasil belajar dalam bentuk keterampilan serta yang dilaksanakan dalam kegiatan sehari hari.


 e.      Dengan penjelasan singkat diatas yang dimaksud dengan hasil belajar yang pengertiannya disamakan dengan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah suatu hasil dari perbuatan yang telah dicapai di sekolah yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.


  f.      Hasil tersebut dapat diamati lewat indeks prestasi yang diperoleh siswa pada buku laporan hasil pendidikan ( raport ).


Kompetensi guru dalam mengajar berkitan dengan penentuan dan penerapan suatu metode atau kombinasi dari berbagai metode pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis menerapkan metode ceramah bervariatif guna mengatasi permasalahan hasil belajar siswa yang rendah.


Menurut Sudjana ( 2002 ) metode ceramah adalah penyampaian materi secara lisan. Metode ini senantiasa akan berhasil dengan baik jika disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media serta memperhatikan batas – batas kemungkinan penggunaannya. Adapun langkah – langkah yang digunakan yaitu persiapan , pelaksanaa, dan kesimpulan.


Metode ceramah bervariatif adalah suatu cara penyampaian informasi atau materi pelajaran melalui penuturan secara lisan yang penggunaannya di variasikan dengan metode lain, seperti demonstrasi, tanya jawab, dan tugas ( Usman , 2001 ).





BAB III


PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A.      Subjek Penelitian


Pelaksanaan perbaikan pemelajaran dilaksanakan di :


Nama Sekolah                       : Sekolah Dasar Negeri 019 Pasir Belengkong


Mata Pelajaran                      : Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn)


Kelas                                    : V / Lima


Siklus I dilaksanakan : Tanggal 19 April 2009


Waktu                                   : 07.30 – 08.40 Wita


Siklus II dilaksanakan            : Tanggal 28 April 2009


Waktu                                   : 07.30 – 08.40 Wita


Jumlah siswa yang dijadikan obyek penelitian adalah 24 anak yang terdiri dari 9 orang anak perempuan 15 orang anak laki – laki. Karakteristik siswa kelas V dimana peneliti melakukan penelitian memiliki tingkat kemampuan yang bervariasi, tingkat prestasi yang berbeda serta latar belakang ekonomi dan pendidikan yang berbeda.





B.      Deskripsi Persiklus


Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan dengan kolaborasi dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Kemudian mendiskusikan cara pemecahan masalah yang terjadi dalam pembelajaran PKn.


Hasil diskusi dengan teman sejawat diperoleh bahwa perlu dilakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan jadwal dan langkah – langkah yang sesuai dengan penelitian tindakan kelas. Dengan demikian perlu disusun kegiatan siklus I dan siklus II yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.


Gambar 1. Siklus I perbaikan pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong.











Adapun prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn pada siwa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong ditunjukan pada diagram dibawah ini :














Kegiatan Pelaksanaan Siklus I


Mata Pelajaran          : PKn


Konsep                     :  Membandingkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipersiapkan dengan menggunakan metode ceramah bervariatif.


Fokus                        : Bagaimana cara meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran PKn ?





Tabel 1. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn pada Siswa kelas V SDN 019 Pasir belengkong


No
Kegiatan
Pelaksanaan
1.
Rencana Tindakan
·        Menyusun RPP
·        Menyiapkan materi
·        Menyiapkan alat peraga
·        Menyusun pertanyaan
2.
Pelaksanaan Tindakan
·        Melaksanakan pengajaran dengan menggunakan alat peraga
·        Mengamati proses pembelajaran
·        Mengadakan evaluasi
3
Observasi
·        Melakukan observasi terhadap pembelajaran
4
Refleksi
·        Melakukan refleksi terhadap pembelajaran
·        Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa
















Kegiatan Pelaksanaan Siklus II


Mata Pelajaran          : PKn


Konsep                     :  Membandingkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipersiapkan dengan menggunakan metode ceramah bervariatif.


Fokus                        : Bagaimana cara meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran PKn ?





Tabel 2. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn pada Siswa kelas V SDN 019 Pasir belengkong pada siklus II


No
Kegiatan
Pelaksanaan
1.
Rencana Tindakan
·        Menyusun RPP didasarkan pada siklus I
·        Menyiapkan materi
·        Menyiapkan alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran
·        Menyusun pertanyaan
·        Menyiapkan tes
2.
Pelaksanaan Tindakan
·        Melaksanakan pengajaran dengan menggunakan alat peraga secara optimal
·        Mengamati proses pembelajaran dengan metode ceramah bervariatif
·        Mengadakan evaluasi
3
Observasi
·        Melakukan observasi terhadap pembelajaran sesuai dengan kesepakatan
4
Refleksi
·        Melakukan refleksi terhadap pembelajaran
·        Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa




Tabel 3. Tahap kegiatan perbaikan pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong pada siklus I


No
Tahap Kegiatan
Tujuan
Hasil yang dicapai
Waktu
1
Awal
Mengidentifikasi masalah
Kewajiban memperbaiki pembelajaran
Selasa,
20 April 2010
2
Rencana Tindakan
Menyusun rencana perbaikan
Menyiapkan materi alat peraga tes dan pedoman observasi
Guru dapat membuat RP, menyediakn materi, alat peraga, membuat tes dan tugas
Rabu,
21 April 2010
3.
Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan pelajaran sesuai rencana dengan menggunakan alat peraga yang disediakan
Pembelajaran berjalan sesuai dengan tahapan
Kamis,
22 April 2010
4.
Observasi
Mengobservasikan kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan kegiatan guru diantaranya :
·        Penggunaan waktu yang efektif
·        Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RP
·        Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
Hasil observasi dapat diperoleh dengan bantuan teman sejawat
Kamis,
22 April 2010
5.
Refleksi
Mengawasi semua aktifitas dan mencatat hasil pengamatan yang berhubungan dengan aktifitas siswa
Hasil refleksi ada pada lembar refleksi observasi siklus II
Kamis,
22 April 2010




Tabel 4. Tahap kegiatan perbaikan pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong pada siklus II


No
Tahap Kegiatan
Tujuan
Hasil yang dicapai
Waktu
1
Awal
Mengidentifikasi masalah dari pelaksanaan pembelajaran siklus I
Kewajiban memperbaiki pembelajaran
Selasa,
27 April 2010
2
Rencana Tindakan
Menyusun rencana pelaksanaan siklus tentang : Menyusun RP,
Menyiapkan alat peraga menyusun pertanyaan dan tes
Guru dapat membuat RP, menyediakan materi, alat peraga, membuat tes dan pedoman observasi
Rabu,
28 April 2010
3.
Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan pelajaran seefektif mungkin dengan menggunakan alat peraga dan metode yang bervariatif
Pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana
Kamis,
29 April 2010
4.
Observasi
Mengobservasikan kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan kegiatan guru diantaranya :
·        Penggunaan waktu yang efektif
·        Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RP
·        Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran, keaktifan siswa
Hasil observasi dapat diperoleh dengan bantuan teman sejawat dan hasilnya terlampir pada lembar observasi
Kamis,
29 April 2010
5.
Refleksi
Mengawasi semua aktifitas dan mencatat hasil pengamatan yang berhubungan dengan aktifitas siswa
Hasil refleksi ada pada lembar refleksi I
Kamis,
29 April 2010







BAB IV


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A.      Deskripsi Per Siklus


Pada bab ini penulis akan membahas tentang hasil penelitian sesuai dengan pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah penulis lakukan sebanyak dua siklus dengan rentang waktu yang berbeda guna menghasilkan nilai dan keberhasilan dalam pembelajaran.


Perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan dengan dua siklus ini penulis tampilkan dalam bentuk tabel dan grafik disertai dengan penjelasan yang kongkrit di bawah ini :


Tabel 5. Hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong


No Urut
No Induk
Nama Siswa
Hasil sebelum Perbaikan
Setelah Perbaikan
Siklus I
Siklus II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
939
1123
925
846
973
984
986
987
988
1079
1115
1169
273
991
994
996
1129
1132
1163
1165
1174
1178
1219
1220
Tamriadi
M.Dahlan
Jeri.D
Abdul.K
Henra.A
Firman.N.S
Amien.R
Jumadi
Awan.A
Danu.S
M.Rizky
Ahmad.R
Ratih.P.D
Asti.A.A
Dian Nova
Lestari
Yosi.S
Friska.R
Roidah
Soleha
Jumrana
Eriek.K
Sharyanto
Yasir.W
50
60
60
50
30
70
40
60
70
60
60
40
50
60
70
90
40
40
30
70
50
40
40
40
60
100
80
70
70
70
70
70
60
70
80
80
60
80
70
60
60
60
90
80
80
50
60
60
90
100
100
90
90
90
100
90
80
90
90
90
80
100
80
80
80
80
100
100
80
70
80
80
Jumlah
1270
1690
2110
Rata – rata
52,9
70,4
87,9




Tabel 6. Rekapitulasi hasil relajar siswa mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong


No
Nilai
Siswa Sebelum Perbaikan
Jumlah Nilai
Siswa pada Siklus I
Jumlah Nilai
Siswa pada Siklus II
Jumlah Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0
0
2
7
4
6
4
0
1
0
0
0
60
280
200
360
280
0
90
0
0
0
0
0
1
8
7
6
1
1
0
0
0
0
50
480
490
480
90
100
0
0
0
0
0
0
1
9
8
6
0
0
0
0
0
0
70
720
720
600
Jumlah
24
1270
24
1690
24
2110
Rata – rata

52,9

70,4

87,9




Diagram Batang : Rekapitulasi hasil relajar siswa mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong


























B.      Pembahasan Dari Setiap Siklus


Penelitian Tindakan Kelas yang penulis lakukan telah menunjukkan peningkatan pada hasil belajar siswa, dengan demikian tujuan penilaian yang diinginkan guru tercapai. Sebelum pelaksanaan perbaikan, yang mendapat nilai baik hanya  1 orang dari jumlah 24 orang. Namun setelah melakukan perbaikan sebanyak dua siklus, perubahan hasil belajar jelas terlihat, pada siklus I siswa yang memperoleh nilai baik meningkat sebanyak 8 orang, dengan rata –rat nilai 70,4. kemudian pada siklus II siswa yang memperoleh nilai meningkat sebanyak 23 orang atau 95,8 % dari seluruh jumlah siswa yang mengikuti tes tertulis telah mendapatkan nilai baik, dengan nilai rata –rata 87,9.


Hal – hal yang penulis lakukan saat perbaikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn) kela V SDN 019 Pasir Belengkong sebagai berikut :


1)      Menjelaskan materi pembelajaran dengan jelas


2)      Menggunakan alat peraga dan metode yang bervariasi


3)      Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran


4)      Dan memberi keleluasaan kepada siswa untuk bertanya dengan prinsip bermain sambil belajar agar mendapat hasil belajar yang maksimal.














BAB V


KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT


1.      Kesimpulan


Dari dua siklus perbaikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn) kelas V SDN 019 Pasir Belengkong dapat disimpulkan sebagai berikut :


1.1    Penggunaan metode kolaborasi / Multi metode dan alat peraga cukup merangsang siswa untuk lebih kreatfi dalam bertanya dan cukup membuat siswa lebih semangat dalam mengikuti pelajaran.


1.2        Penjelasan penulis ( guru ) dengan bahasa yang sederhana akan menambah pemahaman terhadap materi pelajaran yang diajarkan


1.3    Pemberian motivasi kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung dapat meningkatkan keaktifan dan semangat belajar siswa


2.      Saran


Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seorang guru diharapkan :


2.1       Guru sebaiknya menggunakan variasi metode dan alat peraga pada setiap mengajar


2.2       Guru sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana pada saat mengajar.


2.3       Guru sebaiknya memberikan motivasi pada saat pembelajaran berlangsung agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran.


Selanjutnya guru harus sering mengadakan pertemuan dalam kelompok kerja guru ( KKG ) guna menemukan solusi yang tepat setiap ada permasalahan terutama yang berhubungan dengan pembelajaran di sekolah.





Daftar Pustaka


Haryanto dan H.M.Akib Hamid ( 2004 ) Statistik Dasar Universitas Terbuka, Jakarta.


Tim Bina Karya Guru, 2006. Pendidikan Kewarganegaraan : Penerbit Erlangga


Tim KTSP SDN 019 Pasir Belengkong, KTSP 2006, Paser


Wardani, dkk.2003. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Universitas Terbuka