BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang
Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar sangat penting dan berarti,
karena pembelajaran ini membentuk kepribadian anak sehingga diharapkan anak
didik dapat leih menghargai bangsa dan negara Republik Indonesia . Selain itu pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mempunyai peran yang amat penting dalam
menggariskan komitmen untuk melakukan proses pembangunan karakter bangsa, dan
bertujuan mengembangkan potensi individu siswa sehingga memiliki wawasan
positif dan ketrampilan kewarganegaraan
yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan
bertanggungjawab dalam berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di Indonesia.
|
Rendahnya
penguasaan materi pembelajaran PKn materi
”Mengambil Keputusan Bersama” ini diduga karena kurang tepatnya metode
dan alat peraga yang ditetapkan guru. Dalam pembelajaran yang dilaksanakan guru
belum memanfaatkan metode dan alat peraga yang tepat dan sesuai dengan materi
yang diajarkan.
Untuk meningkatkan
penguasaan siswa terhadap mata pelajaran PKn materi ”Mengambil Keputusan Bersama”, maka
dilaksanakan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan diharapkan
melalui PTK ini mampu meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran tersebut,
sehingga membantu siswa dakam mencapai ketuntasan dalam materi yang diberikan.
Disamping itu perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) dengan kode mata kuliah
PDGK 4501 pda program S1 PGSD.
Laporan ini
disusun berdasarkan catatan yang saat merencanakan kegiatan perbaikan serta
selama pelaksanaan perbaikan, observasi dan perbaikan pembelajaran yang
dilakukan dua siklus PTK untuk pembelajaran PKn. Dalam laporan ini memuat
pendahuluan, kajian pustaka, pelaksanaan perbaikan, hasil penelitian dan
pembahasan, kesimpulan dan saran.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
hal tersebut peneliti meminta bantuan supervisor dan teman sejawat untuk
mengidentifikasi masalah dari pembelajaran yang telah peneliti laksanakan. Dari
hasil diskusi dengan supervisor dan teman sejawat terungkap beberapa masalah
yang terjadi ddalam pembelajaran, yaitu :
a.
Rendahnya
pemahaman siswa terhadap materi Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn).
b.
Siswa
tidak dapat menjawab pertanyaan guru.
c.
Siswa
tidak mampu menyelesaikan soal yang diberikan guru.
Berdasarkan hal tersebut diatas penulis sebagai guru berkewajiban untuk
mencari penyelesaian masalah sedini mungkin agar hasil belajar yang diperoleh
siswa lebih meningkat.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan uraian masalah yang telah peneliti kemukakan diatas dan melalui
diskusi dengan supervisor dapat ditentukan beberapa faktor penyebab siswa
kurang memahami ,ateri PKn yang telah diajarkan adalah sebagai berikut :
a.
Guru
kurang variatif metode dalam menggunakan metode pembelajaran.
b.
Guru
tidak menggunakan alat peraga.
c.
Kurangnya
latihan-latihan yang diberikan oleh guru.
d.
Kurangnya
perhatian siswa terhadap materi yang disajikan.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan
paparan pada latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah,
”Apakah upaya penyajian materi mengambil keputusan bersama pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan melalui strategi penggunaan metode ceramah bervariatif dapat meningkatkan ketuntasan
belajar siswa kelas V di SDN 019 Pasir Belengkong tahun pembelajaran 2009/2010
?”
c. Tujuan Perbaikan
Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan suatu model
perbaikan pembelajaran, agar hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai dengan
hasil yang diharapkan. Dan secara rinci bertujuan :
a. Untuk meningkatkan ketuntasan pembelajaran
Pendidikan kewarganegaraan ( PKn ) di SDN 019 Pasir Belengkong pada kelas V (
lima ) khususnya materi ” Mengambil Keputusan Bersama ”.
b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah diajar dengan menggunakan metode ceramah bervariatif
c. Untuk memperbaiki cara mengajar guru.
d. Manfaat
Perbaikan
Manfaat
penelitian perbaikan pembelajaran ini sangat besar sekali keuntungan bagi guru,
sekolah, dan pendidikan secara umum, agar masalah siswa dan kejadian di dalam
kelas dapat diatasi dengan baik dan tidak di lepaskan begitu saja.
Manfaatnya
adalah sebagai berikut :
a. Bagi guru
Manfaat bagi guru adalah
kesalahan dalam pembelajaran yang telah dilakukan dapat cepat diatasi dan pada
akhirnya guru dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru yang dapat
memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya akan dapat berkembang secara
profesional dan lebih percaya diri.
b. Bagi Siswa
Manfaat bagi siswa, mereka
akan lebih kritis dan akan mendapat prestasi belajar yang memuaskan sesuai
dengan kompetensi dasar yang ditetapkan, serta mendapatkan pengalaman belajar
yang menyenangkan.
c. Bagi sekolah
Manfaat bagi sekolah adalah
sekolah akan dapat berkembang pesar dengan adanya guru yang mempunyai inovasi –
inovasi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang dikelolanya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Tidak semua hasil belajar yang diharapkan guru
sesuai dengan keinginan. Guru harus memandang hasil belajar terhadap siswa
adalah mengevaluasi dirinya dalam melaksanakan tugas mengelola pembelajaran. Kegagalan
siswa merupakan tanggung jawab guru untuk memperbaiki dan bukan sebaliknya
tanpa rasa sesal atau prihatin bahkan cenderung melimpahkan kesalahan kepada
siswa, maka dari itu guru perlu belajar memecahkan masalah tersebut melalui
penelitian tindakan kelas ( Hopkins,1993 ) agar guru menjadi profesional maka
perlu melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
Belajar itu merupakan proses perubahan tingkah
laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian
terhadap atau mengenai sikap nilai – nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar
yang terdapat dalam berbagai bidang studi.
Ahli pendidikan modern merumuskan perbuatan
belajar lebih luas dibanding pendapat tradisional yang hanya menekankan pada
sejumlah pengetahuan. Dikatakan oleh kelompok modern tentang belajar adalah :
suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara – cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Tingkah yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbullah
pengertian baru, timbul dan berkembangnya sifat – sifat sosial, susila dan
emosional. ( A. Ahmadi, 1991 : 14 – 15 ).
Selanjutnya dalam kamus paedagogik dikatakan bahwa
belajar adalah berusaha memiliki pengetahuan dan kecapakan. Seseorang telah
mempelajari sesuatu terbukti dengan perbuatannya. Ia baru dapat melakukan
sesuatu hanya dari hasil proses belajar sebelumnya. Tetapi harus diingat juga
bahwa belajar mempunyai hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu suatu masa
dimana suatu fungsi mau dengan pesat untuk dikembangkan.
Dari beberapa definisi diatas dapatlah diambil
kesimpulan bahwa relajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia, maka
tidaklah dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar,
apabila setelah belajar tidak terjadi adanya perubahan yang berencana dan
bertujuan dalam diri tersebut. Kita belajar dengan suatu tujuan yang lebih
dahulu diterapkan.
Sejak awal perkembangan ilmu pengetahuan tentang
perilaku manusia, banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar
efektif. Para pakar di bidang pendidikan dan psikologi mencoba
mengidentifikasikan faktor – faktror yang memepengaruhi hasil belajar tersebut.
Dengan diketahuinya faktor – faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar,
para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberikan intervensi
positif untuk meningkatkan hasil belajar yang akan diperoleh.
Secara garis besar faktor – faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis yang bersumber dari
dalam manusia yang belajar ( internal ) dan faktor yang bersumber dari luar
diri manusia yang belajar ( eksternal ). ( Suharsimi Arikunto, 1980 : 20-26 )
Lebih lanjut dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto
bahwa :
1. Faktor yang bersumber dari dalam diri
manusia dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor biologis dan
psikologis. Yang dapat dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain usia,
kematangan, sedangkan yang dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah
kelelahan, suasana hati, motivasi , minat dan kebiasaan belajar.
2. Faktor yang bersumber dari diri manusia
yang belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua pula yaitu faktor manusia (
human ) dan faktor non manusia seperti alam benda, hewan dan lingkungan fisik.
Ada hal lain yang merupakan
gabungan dari faktro internal sekaligus faktor eksternal. Misalnya saja ”
kelelahan ”. Perasaan lelah jasmani biasanya mempengaruhi rohani, demikian juga
sebaliknya. Dengan pembatasan lingkup belajar yang terjadi serta berlangsung di
sekolah, maka faktor – faktor internal yang ada pada diri siswa dapat
diidentifikasikan dengan lebih tepat karena sudah diketahui ciri – ciri
perkembangan anak pada usia tertentu. Untuk faktor – faktor eksternal pun sudah
dapat diidentifikasikan karena lingkungan sekolah sudah didesain menurut aturan
yang telah ditentukan.
Disamping faktor – faktor
tersebut diatas ada subyek yang sangat bertanggung jawab menentukan kualitas
pembelajaran. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
berasal dari dalam diri siswa sendiri dan dari luar dirinya. Guru dipandang
dari segi siswa, merupakan faktor khusus dan perlu mendapatkan sorotan khusus
pula.
Waktu mengetahui hasil belajar
atau prestasi relajar siswa diperlukan informasi yang didukung oleh data yang
obyektif dan memadai tentang indikator – indikator perubahan perilaku dan
pribadi peserta didik. Dengan demikian teranglah sejauh mana kecermatan
evaluasi atas taraf keberhasilan proses belajar mengajar itu akan banyak
tergantung pada tingkat ketepatan, kepercayaan, keobyektifan, dan
kepresentatifan informasi yang didukung
oleh data yang diperoleh.
Evaluasi merupakan bagian
penting dalam proses belajar mengajar karena dengan evaluasi dapat ditentukan
tingkat prestasi ( keberhasilan ) suatu program, sekaligus juga diukur hasil-
hasil yang dicapai oleh suatu program.
Dengan evaluasi itulah dapat
diketahui hasil belajar mengajar seperti :
a.
Hasil
belajar secara komperhensif yang meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
b.
Tindakan
selanjutnya dimana segi – segi yang sudah dapat dicapai lebih ditingkatkan lagi
dan segi yang dapat merugikan sebanyak mungkin dihindari.
c.
Menentukan
angka kemajuan atau hasil belajar.
d.
Mengenal
latar belakang murid yang mengalami kesulitan belajar.
Dalam mengevaluasi tujuan yang hendak dicapai
perlu diperhatikan aspek – aspek sebagai berikut :
a.
Hasil
belajar yang merupakan pengetahuan dan pengertian
b.
Hasil
belajar dalam bentuk sikap dan kelakuan
c.
Hasil
belajar dalam bentuk kemampuan untuk diamalkan
d.
Hasil
belajar dalam bentuk keterampilan serta yang dilaksanakan dalam kegiatan sehari
hari.
e.
Dengan
penjelasan singkat diatas yang dimaksud dengan hasil belajar yang pengertiannya
disamakan dengan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah suatu hasil dari
perbuatan yang telah dicapai di sekolah yang meliputi aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik.
f.
Hasil
tersebut dapat diamati lewat indeks prestasi yang diperoleh siswa pada buku
laporan hasil pendidikan ( raport ).
Kompetensi guru dalam mengajar
berkitan dengan penentuan dan penerapan suatu metode atau kombinasi dari
berbagai metode pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis menerapkan metode
ceramah bervariatif guna mengatasi permasalahan hasil belajar siswa yang
rendah.
Menurut Sudjana ( 2002 )
metode ceramah adalah penyampaian materi secara lisan. Metode ini senantiasa
akan berhasil dengan baik jika disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan
media serta memperhatikan batas – batas kemungkinan penggunaannya. Adapun
langkah – langkah yang digunakan yaitu persiapan , pelaksanaa, dan kesimpulan.
Metode ceramah bervariatif
adalah suatu cara penyampaian informasi atau materi pelajaran melalui penuturan
secara lisan yang penggunaannya di variasikan dengan metode lain, seperti
demonstrasi, tanya jawab, dan tugas ( Usman , 2001 ).
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Subjek
Penelitian
Pelaksanaan perbaikan
pemelajaran dilaksanakan di :
Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri
019 Pasir Belengkong
Mata Pelajaran : Pendidikan
Kewarganegaraan ( PKn)
Kelas : V / Lima
Siklus I dilaksanakan : Tanggal 19 April 2009
Waktu : 07.30 – 08.40 Wita
Siklus II dilaksanakan : Tanggal 28 April 2009
Waktu : 07.30 – 08.40 Wita
Jumlah siswa yang dijadikan
obyek penelitian adalah 24 anak yang terdiri dari 9 orang anak perempuan 15
orang anak laki – laki. Karakteristik siswa kelas V dimana peneliti melakukan
penelitian memiliki tingkat kemampuan yang bervariasi, tingkat prestasi yang
berbeda serta latar belakang ekonomi dan pendidikan yang berbeda.
B.
Deskripsi
Persiklus
Prosedur pelaksanaan perbaikan
pembelajaran dilakukan dengan kolaborasi dengan teman sejawat untuk
mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Kemudian
mendiskusikan cara pemecahan masalah yang terjadi dalam pembelajaran PKn.
Hasil diskusi dengan teman
sejawat diperoleh bahwa perlu dilakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan
jadwal dan langkah – langkah yang sesuai dengan penelitian tindakan kelas.
Dengan demikian perlu disusun kegiatan siklus I dan siklus II yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Gambar 1. Siklus I perbaikan
pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong.
Adapun prosedur pelaksanaan
perbaikan pembelajaran PKn pada siwa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong
ditunjukan pada diagram dibawah ini :
Kegiatan Pelaksanaan Siklus I
Mata Pelajaran : PKn
Konsep : Membandingkan tingkat penguasaan siswa
terhadap materi yang dipersiapkan dengan menggunakan metode ceramah
bervariatif.
Fokus :
Bagaimana cara meningkatkan penguasaan
siswa terhadap materi pembelajaran PKn ?
Tabel 1. Pelaksanaan perbaikan
pembelajaran PKn pada Siswa kelas V SDN 019 Pasir belengkong
No
|
Kegiatan
|
Pelaksanaan
|
1.
|
Rencana Tindakan
|
·
Menyusun
RPP
·
Menyiapkan
materi
·
Menyiapkan
alat peraga
·
Menyusun
pertanyaan
|
2.
|
Pelaksanaan Tindakan
|
·
Melaksanakan
pengajaran dengan menggunakan alat peraga
·
Mengamati
proses pembelajaran
·
Mengadakan
evaluasi
|
3
|
Observasi
|
·
Melakukan
observasi terhadap pembelajaran
|
4
|
Refleksi
|
·
Melakukan
refleksi terhadap pembelajaran
·
Melakukan
refleksi terhadap hasil belajar siswa
|
Kegiatan Pelaksanaan Siklus II
Mata Pelajaran : PKn
Konsep : Membandingkan tingkat penguasaan siswa
terhadap materi yang dipersiapkan dengan menggunakan metode ceramah bervariatif.
Fokus :
Bagaimana cara meningkatkan penguasaan
siswa terhadap materi pembelajaran PKn ?
Tabel 2. Pelaksanaan perbaikan
pembelajaran PKn pada Siswa kelas V SDN 019 Pasir belengkong pada siklus II
No
|
Kegiatan
|
Pelaksanaan
|
1.
|
Rencana Tindakan
|
·
Menyusun
RPP didasarkan pada siklus I
·
Menyiapkan
materi
·
Menyiapkan
alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran
·
Menyusun
pertanyaan
·
Menyiapkan
tes
|
2.
|
Pelaksanaan Tindakan
|
·
Melaksanakan
pengajaran dengan menggunakan alat peraga secara optimal
·
Mengamati
proses pembelajaran dengan metode ceramah bervariatif
·
Mengadakan
evaluasi
|
3
|
Observasi
|
·
Melakukan
observasi terhadap pembelajaran sesuai dengan kesepakatan
|
4
|
Refleksi
|
·
Melakukan
refleksi terhadap pembelajaran
·
Melakukan
refleksi terhadap hasil belajar siswa
|
Tabel 3. Tahap kegiatan
perbaikan pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong pada
siklus I
No
|
Tahap Kegiatan
|
Tujuan
|
Hasil yang dicapai
|
Waktu
|
1
|
Awal
|
Mengidentifikasi masalah
|
Kewajiban memperbaiki pembelajaran
|
Selasa,
20 April 2010
|
2
|
Rencana Tindakan
|
Menyusun rencana perbaikan
Menyiapkan materi alat peraga tes dan pedoman
observasi
|
Guru dapat membuat RP, menyediakn materi, alat
peraga, membuat tes dan tugas
|
Rabu,
21 April 2010
|
3.
|
Pelaksanaan Tindakan
|
Melaksanakan pelajaran sesuai rencana dengan
menggunakan alat peraga yang disediakan
|
Pembelajaran berjalan sesuai dengan tahapan
|
Kamis,
22 April 2010
|
4.
|
Observasi
|
Mengobservasikan kegiatan pembelajaran yang
berhubungan dengan kegiatan guru diantaranya :
·
Penggunaan
waktu yang efektif
·
Melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RP
·
Penggunaan
alat peraga dalam pembelajaran
|
Hasil observasi dapat diperoleh dengan bantuan
teman sejawat
|
Kamis,
22 April 2010
|
5.
|
Refleksi
|
Mengawasi semua aktifitas dan mencatat hasil
pengamatan yang berhubungan dengan aktifitas siswa
|
Hasil
refleksi ada pada lembar refleksi observasi siklus II
|
Kamis,
22
April 2010
|
Tabel 4. Tahap kegiatan perbaikan pembelajaran PKn pada
siswa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong pada siklus II
No
|
Tahap Kegiatan
|
Tujuan
|
Hasil yang dicapai
|
Waktu
|
1
|
Awal
|
Mengidentifikasi masalah dari pelaksanaan
pembelajaran siklus I
|
Kewajiban memperbaiki pembelajaran
|
Selasa,
27 April 2010
|
2
|
Rencana Tindakan
|
Menyusun rencana pelaksanaan siklus tentang :
Menyusun RP,
Menyiapkan alat peraga menyusun pertanyaan dan tes
|
Guru dapat membuat RP, menyediakan materi, alat
peraga, membuat tes dan pedoman observasi
|
Rabu,
28 April 2010
|
3.
|
Pelaksanaan Tindakan
|
Melaksanakan pelajaran seefektif mungkin dengan
menggunakan alat peraga dan metode yang bervariatif
|
Pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana
|
Kamis,
29 April 2010
|
4.
|
Observasi
|
Mengobservasikan kegiatan pembelajaran yang
berhubungan dengan kegiatan guru diantaranya :
·
Penggunaan
waktu yang efektif
·
Pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan RP
·
Penggunaan
alat peraga dalam pembelajaran, keaktifan siswa
|
Hasil
observasi dapat diperoleh dengan bantuan teman sejawat dan hasilnya terlampir
pada lembar observasi
|
Kamis,
29 April 2010
|
5.
|
Refleksi
|
Mengawasi semua aktifitas dan mencatat hasil
pengamatan yang berhubungan dengan aktifitas siswa
|
Hasil
refleksi ada pada lembar refleksi I
|
Kamis,
29
April 2010
|
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Per Siklus
Pada bab ini penulis akan
membahas tentang hasil penelitian sesuai dengan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang telah penulis lakukan sebanyak dua siklus dengan rentang
waktu yang berbeda guna menghasilkan nilai dan keberhasilan dalam pembelajaran.
Perubahan yang terjadi dalam
pelaksanaan pembelajaran sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan dengan dua
siklus ini penulis tampilkan dalam bentuk tabel dan grafik disertai dengan
penjelasan yang kongkrit di bawah ini :
Tabel 5. Hasil belajar siswa
pada perbaikan pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong
No Urut
|
No Induk
|
Nama Siswa
|
Hasil sebelum Perbaikan
|
Setelah Perbaikan
|
|
Siklus I
|
Siklus II
|
||||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
|
939
1123
925
846
973
984
986
987
988
1079
1115
1169
273
991
994
996
1129
1132
1163
1165
1174
1178
1219
1220
|
Tamriadi
M.Dahlan
Jeri.D
Abdul.K
Henra.A
Firman.N.S
Amien.R
Jumadi
Awan.A
Danu.S
M.Rizky
Ahmad.R
Ratih.P.D
Asti.A.A
Dian
Nova
Lestari
Yosi.S
Friska.R
Roidah
Soleha
Jumrana
Eriek.K
Sharyanto
Yasir.W
|
50
60
60
50
30
70
40
60
70
60
60
40
50
60
70
90
40
40
30
70
50
40
40
40
|
60
100
80
70
70
70
70
70
60
70
80
80
60
80
70
60
60
60
90
80
80
50
60
60
|
90
100
100
90
90
90
100
90
80
90
90
90
80
100
80
80
80
80
100
100
80
70
80
80
|
Jumlah
|
1270
|
1690
|
2110
|
||
Rata – rata
|
52,9
|
70,4
|
87,9
|
Tabel 6. Rekapitulasi hasil relajar siswa mata pelajaran
PKn siswa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong
No
|
Nilai
|
Siswa
Sebelum Perbaikan
|
Jumlah
Nilai
|
Siswa
pada Siklus I
|
Jumlah
Nilai
|
Siswa
pada Siklus II
|
Jumlah
Nilai
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
|
0
0
2
7
4
6
4
0
1
0
|
0
0
60
280
200
360
280
0
90
0
|
0
0
0
0
1
8
7
6
1
1
|
0
0
0
0
50
480
490
480
90
100
|
0
0
0
0
0
0
1
9
8
6
|
0
0
0
0
0
0
70
720
720
600
|
Jumlah
|
24
|
1270
|
24
|
1690
|
24
|
2110
|
|
Rata
– rata
|
|
52,9
|
|
70,4
|
|
87,9
|
Diagram Batang : Rekapitulasi hasil relajar siswa mata
pelajaran PKn siswa kelas V SDN 019 Pasir Belengkong
B.
Pembahasan
Dari Setiap Siklus
Penelitian Tindakan Kelas yang
penulis lakukan telah menunjukkan peningkatan pada hasil belajar siswa, dengan
demikian tujuan penilaian yang diinginkan guru tercapai. Sebelum pelaksanaan
perbaikan, yang mendapat nilai baik hanya
1 orang dari jumlah 24 orang. Namun setelah melakukan perbaikan sebanyak
dua siklus, perubahan hasil belajar jelas terlihat, pada siklus I siswa yang
memperoleh nilai baik meningkat sebanyak 8 orang, dengan rata –rat nilai 70,4.
kemudian pada siklus II siswa yang memperoleh nilai meningkat sebanyak 23 orang
atau 95,8 % dari seluruh jumlah siswa yang mengikuti tes tertulis telah
mendapatkan nilai baik, dengan nilai rata –rata 87,9.
Hal – hal yang penulis lakukan
saat perbaikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn) kela V SDN 019
Pasir Belengkong sebagai berikut :
1) Menjelaskan materi pembelajaran dengan
jelas
2) Menggunakan alat peraga dan metode yang
bervariasi
3) Melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran
4) Dan memberi keleluasaan kepada siswa untuk
bertanya dengan prinsip bermain sambil belajar agar mendapat hasil belajar yang
maksimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
1. Kesimpulan
Dari dua siklus perbaikan
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn) kelas V SDN 019 Pasir Belengkong
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.1 Penggunaan metode kolaborasi /
Multi metode dan alat peraga cukup merangsang siswa untuk lebih kreatfi dalam
bertanya dan cukup membuat siswa lebih semangat dalam mengikuti pelajaran.
1.2
Penjelasan
penulis ( guru ) dengan bahasa yang sederhana akan menambah pemahaman terhadap
materi pelajaran yang diajarkan
1.3 Pemberian motivasi kepada siswa
pada saat pembelajaran berlangsung dapat meningkatkan keaktifan dan semangat
belajar siswa
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan
tersebut diatas, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seorang guru
diharapkan :
2.1 Guru sebaiknya menggunakan
variasi metode dan alat peraga pada setiap mengajar
2.2 Guru sebaiknya menggunakan
bahasa yang sederhana pada saat mengajar.
2.3 Guru sebaiknya memberikan
motivasi pada saat pembelajaran berlangsung agar siswa lebih bersemangat dalam
mengikuti pelajaran.
Selanjutnya guru harus sering
mengadakan pertemuan dalam kelompok kerja guru ( KKG ) guna menemukan solusi
yang tepat setiap ada permasalahan terutama yang berhubungan dengan
pembelajaran di sekolah.
Daftar Pustaka
Haryanto dan H.M.Akib Hamid ( 2004 ) Statistik
Dasar Universitas Terbuka, Jakarta.
Tim Bina Karya Guru, 2006. Pendidikan
Kewarganegaraan : Penerbit Erlangga
Tim KTSP SDN 019 Pasir Belengkong, KTSP 2006,
Paser
Wardani, dkk.2003. Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta : Universitas Terbuka